Surat Cinta Anak Kedokteran

Hari itu,
ketika tubuhku pada metabolisme nya yang
terendah…

Mataku berakomodasi tak percaya…
Shocked Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP. ..
Katamu, jika kau inflamasi,
akulah prostaglandin…

Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami
hipertensi fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu
mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata…

“Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu
merangsang saraf simpatisku.”
“Ucapan selamat malammu laksana
diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”mu
Cool bagaikan valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan
imunosupresi untukku…”

Apa yang terjadi padaku??

Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland
mengucapkannya…
Di jurnal mana aku bisa memperoleh
Randomised Control Trial dengan Double Blind tentangnya??

Diagnosa aku…
Infus aku dengan cairan elektrolit “aku milikmu”…
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem
organ kita bersama-sama…
Sampai brain stem death memisahkan kita…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Cerita Kontemplasi - Blogger Theme by BloggerThemes & freecsstemplates - Sponsored by Internet Entrepreneur